2. Kecantikan & kemolekan gadis mendut membwt eyang sugeh sulit melupakan masa lalunya,ia selalu menatap mendut jika melewati depan rumahnya
3. Mendut sering lewat dpn rumah orang tua eyang sugeh menuju ke sawah, mendut terlihat begitu kuat saat membantu ortunya disawah, aaah...
4. Bagi sugeh muda, warna kulit mendut yg terbakar matahari tampak elok, seperti air diterpa cahaya bulan, tubuhnya yg kuat tampak molek...
5. Eyang sugeh mencoba menggambarkan mendut dgn kata anak sekarang yg disebut sexy, montok, semlohay.. Aah kata itulah menurut eyang..
6. Suatu ketika sugeh muda bertemu dgn mendut di sawah, mendut dihadapannya yg berkeringat tampak segar, perasaannya tergoncang saat...
7. ... Ia menatap dada mendut yg sedikit terbuka, sugeh muda tampak salah tingkah, sesekali ia membuang pandangan tp hasratnya berlainan
8. Aaah sesekali sugeh muda menatap dada mendut dgn rasa membara,saat mendut turun ke sawah dr pematang sugeh menatap kaki mendut tersingka
9. sugeh muda merasa jatuh cinta, ia ingin segera mengatakan itu, menikahinya & menikmati bercinta dgn mendut, punya anak & hidup bahagia.
10. Tapi apa yg bisa ku berikan pada mendut saat menikah,aku cuma anak petani,tak mengapa ortunya masih punya kebun & sawah utk digara
11. Hari berlalu, minggu pun berlalu, eyang sugeh muda makin gelisah dgn perasaannya. Kapan ia mesti mengatakan cintanya pada mendut.
12. Ia ingin waktu yg tepat, ia semakin gelisah & salah tingkah saat mendut lewat depan rumahnya sesekali tersenyum padanya...
13. Eyang sugeh muda hanya bisa membayangkan mendut dimalam hari dlm pelukannya, hanya mimpi ia dapatkan, lalu orgasme impian ia lalui...
14. Bulan telah berlalu, sugeh muda tak ingin terus didera rasa cintanya pada mendut, ia harus mengatakannya lalu bisa menikahinya..
15. Malam minggu ini eyang sugeh muda menyiapkan dirinya, ia ingin datang pada mendut tuk katakan cintanya, mendut pasti mau padaku...
16. Dgn langkah santai eyang sugeh muda menuju rumah mendut, ia melalui pematang sawah agar cepat sampai. hatinya sudah bertekad bulat
17. Saat hampir sampai rumah mendut, sontak langkah eyang sugeh muda terhenti,ia terkejut melihat mobil & seorang pemuda bercakap2 dgn mendut
18. Adanya rasa membuncah entah apa, ia melihat mendut tampak akrab dgn pemuda tadi, ini tidak seperti mendut biasanya.... Aarrrggghhh...
19. Eyang sugeh muda bersembunyi dibalik pohon, mengintip mendut, hatinya makin gelisah, kenapa pemuda itu akrab dgn mendut... Siapa dia itu
20. Eyang sugeh muda makin lama tidak tahan melihat semua itu, tapi ia juga tidak berani mendatangi mereka... Dgn hati gelisah...
21... Eyang sugeh membalikkan badan lalu pulang, seribu rasa didadanya serasa mau keluar saat ia mabuk, ia tak tau lagi mau bilang apa.
22. Dirumah ia mencoba menenangkan diri, esok ia akan mengatakan maksudnya, kali ini harus lebih berani... Dlm lelah hatinya ia tertidur
23. tiba2 eyang sugeh muda terbangun, ada suara keramaian didepan rumahnya.. Aah hari sudah siang rupanya.. Ia melewatkan ritual pagi...
24. ritual menatap mendut lewat depan rumahnya, aah sayang sekali.. Tapi mengapa ada suara mendut berbincang dgn ibunya, mungkinkah itu...
25. Ia mengintip dr jendela, benar itu mendut bersama ibunya, dan mendut berpakaian tidak seperti biasanya. Dgn tergesa-gesa ia bangun..
26. Sarung yng membelitnya membuatnya terjatuh, hatinya merasakan sesuatu yg lain. Ia berusaha bangkit tuk segera keluar, penasaran...
27. Kegaduhan & sakit tak dipedulikan ia harus segera menemui mendut, jangan terlambat, hatinya mulai tidak enak, mendut lain hari ini.
28. Eyang sugeh muda berlari kecil dr ruang belakang rumahnya yg lumayan luas menuju halaman depan, sesampainya disana ia terlambat...
29. Dari balik jendela ia melihat mendut sdh didlm mobil,sampai dipintu ia hanya bisa melihat mendut melambaikan tangannya & tersenyum lebar
30. senyum mendut itu jg tidak seperti biasanya, kemana mendut pergi.. Kemana?? Ia menghampiri ibunya tuk bertanya kemana mendut pergi.
31. Ibunya berkata kalo tadi mendut mencarinya hendak pamitan padanya, tp krn masih tidur mendut hanya menyampaikan salam saja.. Hening..
32. Mendut diambil pakdenya ke kota biar bisa kuliah disana, tadi itu yg jemput mas arjuno, anak pakdenya mendut.. Ia ingat sekarang..
33. Mas arjuno waktu kecil pernah tinggal disini.. Hening alam eyang sugeh muda.. Lalu sejuta pikiran muncul.. Mungkin, andai saja..
34. Ia berjalan menuju kamarnya dlm kebisuan, ibunya hanya bisa heran... Eyang sugeh muda seperti linglung.. Tanpa sadar ia dikamarnya
35. Pikirannya jauh menerawang menembus langit2 rumahnya. Godaan mulai datang menghampirinya.. Ia mulai merasa bisa membayangkan masa depan
36. Sesi ini sekian dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar