Rabu, 17 April 2013

Kekuatan Pikiran dan Berimajinasi #1

Baru 2 bulan ini saya ikut perguruan Satya Buana, dimana disini diajarkan mengolah tenaga dalam secara mandiri dan proses. Apa yang kita punya kita bangkitkan sendiri dalam proses alami, bukan melalui proses pengisian agar langsung mempunyai kekuatan yang mumpuni. Dalam latihannya kita lebih diajarkan bagaiman menyehatkan dan menyembuhkan diri sendiri, kita bukannya tidak mempercayai dokter atau tidak perlu ke dokter lagi, tapi ini untuk menjaga kesehatan sendiri agar tetap terjaga. Lalu apa dengan olah raga lain, seperti jogging, skipping, fitner dan lain-lain, hampir sama tapi dalam Satya Buana lebih diajarkan bagaimana memanfatkan energi di alam ini sebagai sumber kekuatan dalam diri sendiri. Saya belum mau membahas tentang Satya Buana secara mendalam karena masih pemula, tapi disini saya akan lebih pada menyampaikan pendapat tentang kekuatan pikiran dan imajinasi kita, kedua hal ini akan sangat berkaitan.

Dalam beberapa kali latihan awal hingga masuk kelas pemula ada satu dasar yang dipakai untuk lebih berkembang, yaitu imajinasi, pikiran kita diminta untuk berkonsentrasi lalu memnbayangkan akan suatu hal dalam diri kita. Misalnya kita membayangkan telapak tangan kita kiri dan kanan mengeluarkan sinar putih yang memancar dari dalam tubuh kita, lalu cobalah mempertemukan kedua telapak tangan kita tadi apakah bisa disatukan, akan terasa energi ditengah-tengah telapak tangan kita tadi seperti ada sebuah bola saja. Lalu bagaimana bisa seperti itu, apa orang biasa juga bisa? Tentu bisa saja, cobalah ambilah sebuah bandol yang agak berat lalu ikatkan pada seutas tali yang tidak terlalu panjang, mungkin hanya sekitar 15 cm saja. Lalu ujung tali lain yang tidak ada bandulnya kita pegang dengan jari telunjuk dan jempol, biarkan bandul tadi menggantung hingga tenang dan tidak goyang sedikitpun. Setelah tenang lalu berkonsentrasilah pada bandul, lalu dalam pikiran kita membayangkan bandul itu berputar ke arah kanan, teruslah konsentrasi dan imajinasikan bandul itu berputar. Perhatikan apa yang terjadi… ya bandul itu akan bergerak berputar mengikuti apa yang kita pikirkan, semua orang bisa melakukan ini, percayalah dengan kemampuan anda.

Sekarang timbul pertanyaan jika memang bisa melakukan hal itu buat apa kita berlatih olah prana atau tenaga dalam?? Akan saya coba jelaskan dengan opini saya sendiri, kekuatan pikiran akan sangat ditopang oleh kekuatan fisik tubuh kita, dalam tubuh kita ada energi fisik yang kita gunakan untuk menggerakkan tangan, menggerakkan kaki, menggerakan mulut untuk berbicara dan seterusnya. Tapi apakah energy tersebut mampu mengimbangi kekuatan pikiran kita yang tidak bisa kita lihat wujudnya, sedangkan didalam tubuh kita menyimpan banyak tenaga dalam / prana yang potensial. Contoh gampangnya, ini kejadian yang saya alami sewaktu kampung saya kebakaran, semua orang panik berusaha menyelamatkan harta benda serta nyawanya sendiri, dalam kondisi panik kita tidak memikirkan banyak hal kecuali apa yang bisa diselamatkan. Kondisi itulah memicu kekuatan dalam pikiran yang memerintahkan otot-otot dalam tubuh agar lebih kuat dari biasanya, bayangkan ada orang yang mengangkat mesin jahit yang berat sendirian, lalu kembali lagi mengangkat barang lain seperti sofa, meja, dan lainnya sendirian  pula, padahal api sudah sangat dekat dengan rumahnya. Tapi orang itu tidak ambil peduli dan terus menyelamatkan barangnya sampai ia anggap cukup. Setelah selesai kebakaran orang itu berusaha mengangkat barang yang sudah dikeluarkan kembali ke rumahnya, apa yang terjadi ternyata orang itu sudah tidak mampu lagi, ia pun heran sendiri kenapa bisa terjadi. Contoh lain saya alami saat terjadi kerusuhan tahun 1997, terjadi demo besar-besaran untuk mewujudkan reformasi, saat sedang berdemo tiba-tiba ada pasukan Anti Huru Hara dengan Canon Waternya menyerang. Spontan saya dan mahasiswa lain berlarian, kita semua melompat pagar, salah satunya pagar kawat yang menjulang sekitar3-4 meter, semua memanjat dan melompat dengan cepat seperti pasukan yang sudah terlatih saja. Coba mereka suruh mengulang memanjat dengan cepat dan tidak kelelahan, saya jamin tidak ada yang mau….

Itulah tenaga dalam yang keluar secara spontan, karena kekuatan pikiran tadi, lalu akan sangat bemanfaat jika kita mampu mengolah tenaga dalam tersimpan tadi ditambah dengan energy dari alam ini. Orang berpikir itu mengeluarkan energi yang besar daripada melakukan pekerjaan fisik, itulah alasannya kenapa kita mesti mengolah fisik dan tenaga dalam kita agar mampu membantu daya pikiran kita ini sendiri. Lalu apa hubungannya dengan kekuatan pikiran tadi, sorry… sorry to say… nie kalo penjelasan saya mutar-mutar tidak karuan, karena saya memang bukan penulis handal dan antara kecepatan pikiran dan waktu penulisan suka tidak sama, cepet mikirnya daripada prakteknya… artinya kekuatan pikiran kamu dalam berimajinasi perlu ditopang oleh energi yang kuat dalam tubuh kita sendiri. Saat kita mampu mengontrol tenaga dalam kita melalui proses latihan yang lama maka kita akan mulai mengenal siapa diri kita dan alam ini, besar manfaatnya guna melindungi diri sendiri, menyembuhkan diri sendiri dan membantu orang lain.

Sayangnya kemampuan pikiran kita sudah terpolusi oleh hal-hal duniawi, seperti tingkat pendidikan, semakin tinggi pendidikan semakin kompleks pemikiran kita, padahal kekuatan pikiran hanya membutuhkan hal sederhana saja, kosentrasi, imajinasi dan pasrah pada Tuhan. Kita mulai terkotak-kotak oleh pengetahuan kita sendiri, apalagi jika kita mulai bicara ini logis itu tidak logis, maka pengkotakan sudah terjadi, dan itu akan banyak efeknya bagi kita dan orang lain… bagian ini kita tidak perlu membicarakan terlalu banyak. Saya masih ingat dengan perkataan teman saya penganut agama Budha, dia diajarkan bagaimana menguasai alam pikiran dan melepaskan diri dari pengkotakan diri sendiri. Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk unggulan di alam ini tapi sekaligus bisa menjadi mahluk terlemah.

Menurut saya melepaskan pikiran dari kotak-kotak kehidupan yang diciptakan manusia sendiri memang dibutuhkan suatu proses, itu bisa dijalani dengan mendekatkan diri pada Tuhan dan alam semesta, meleburkan diri kita pada suatu kepasrahan dan keiklasan bahwa semua berasal dari Tuhan akan kembali pada Tuhan. Kita harus melepaskan ego kita yang buruk, pemikiran bahwa diri kita paling pandai, melepaskan semua logika kita dan pasrah pada yang satu yaitu Tuhan. Biarkan pikiran kita melepaskan dirinya dari fisik ini dan menjelajah pada kuasa Tuhan untuk menerima semua anugerah Tuhan agar bisa kita gunakan sebaik-baiknya. Setelahnya kita mulai menggunakan itu semua dalam satu bentuk niatan dan keyakinan bahwa kita bisa melakukan apa yang sudah diwariskan pada diri manusia sebagai mahluk unggulan tadi. Bukankah didalam Alkitab Jesus mengatakan – andaikan kamu punya iman sebesar biji sawi saja kamu berkata gunung pindahlah maka akan pindah – lalu apakah kita akan memindahkan sebuah gunung, tentu tidak… Jesus hanya memberikan sebuah perumpamaan betapa dasyatnya kemampuan yang diberikan kepada manusa, iman tidak sekedar percaya. Sekarang kita berimajinasi, seandainya saya mempunyai iman sebiji sawi atau niatan kepada Tuhan untuk melakukan sesuatu hal yang baik, maka proses selanjutnya kita mulai bermeditasi disertai doa lalu pikiran kita mulai mengarah pada Tuhan, tidak mustahil kita akan mulai mengajak pikiran kita untuk berimajinasi melakukan apa yang sudah kita niatkan, yakini dalam proses dipikiran bahwa itu bisa terjadi maka itu akan terjadi.

Jadi kekuatan pikiran sungguh luar biasa sekali, tapi kekuatan pikiran juga butuh penopang yaitu fisik, energi, niat dan iman. Semua itu masuk dalam satu rangkaian yang melebur dan diwujudkan dalam kekuatan pikiran dan imajinasi yang dibentuk oleh pikiran kita. Jika kita lepas dari itu semua maka kita  perlu berhati-hati, saya meyakini bahwa kita yang percaya pada Tuhan tidak ada suatu tindakan dari kita yang tidak diatur oleh-NYA, tapi kita sendiri diberi kebebasan untuk memilih dari sekian banyak pilihan… kamu adalah apa yang kamu pikirkan

Itulah opini saya tentang kekuatan pikiran dan imajinasi, mari kita saling berbagi tanpa merasa lebih pintar dari yang lain….

Thanks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar